Monday, March 7, 2011

Insomnia Has To Die!

Setengah dua lewat tengah malam. Cukup lama juga insomnia ini bertahan. Dengan sedikit bunyi-bunyian perut penanda butuh asupan makan, saya hanya bisa bengong menatap televisi tanpa tau cerita yang sedang diputar. Kepala saya berat karena mengantuk, tapi entah mengapa saya seperti menolak untuk tidur.

Saya sudah lupa, seperti apa rasanya berkutat dengan monitor komputer sampai pagi. Hampir setahun ini saya menganggur. Yah, bukan menganggur yang benar-benar menganggur. Hanya saja menyandang gelar 'murid' kembali, kedua setelah 'jobless'. Dulu, ibarat kata pekerja keras, saya pun rela tidur pagi demi pekerjaan yang jarang ada ujungnya. Dan di sinilah saya sekarang. Di depan layar monitor komputer yang terlalu terang, dan kamar yang gelap tanpa penerangan lampu.

Apakah yang menyebabkan saya sulit tidur? Sebuah beban di pundak yang berat (tidak dalam arti sebenarnya) dan seseorang berat yang menguasai kasur (literally). Saya terus-menerus memikirkan hari esok, sehingga tak mau beristirahat. Saya mencoba mengulangi segala rencana supaya tidak gagal. Bangun jam berapa, akan sarapan apa, keramas atau tidak, berangkat les jam berapa, memakai baju apa. Ya, beberapa pertanyaan yang saya yakin 80% tidak akan menjadi nyata dengan alasan utama, TIDAK SANGGUP menyelesaikan bahkan pertanyaan pertama. Saya tidak akan bisa bangun pagi gegara insomnia.

Padahal sudah saya tenggak obat mujarab berwarna pink maha daysat itu. Biasanya (seperti yang sudah saya twit sebelumnya), obat itu bisa mengalahkan segala macam insomnia saya. Tampaknya berkat kesombongan saya yang mengagung-agungkan obat itu di dunia twitter, obat pun pundung. Dia malah malas bekerja untuk menidurkan saya. Ya, mungkin saja.

Tak perlu kesal. Saya hanya ingin mengoceh. Saya hanya mau berbagi malam panjang tanpa tujuan ini.

Baiklah..baiklah.. Saya cukupkan sampai di sini. Secangkir cokelat panas mungkin bisa melemaskan otot dan syaraf lalu membuat saya tertidur nyenyak. I hope.

Dan sebagai penutup, saya mengacungkan kepalan tangan di udara sambil berkata, "insomnia has to die!"

--
Bandung, 7 Maret 2011