Thursday, November 6, 2008

my wedding vow...

setiap cewe di dunia ini, yang masih merasa dirinya adalah perempuan pada umumnya, pasti pernah memikirkan tentang kehidupan perkawinan. Hidup berdua dengan suami, atau pasangan hidup, atau jodoh, atau tambatan hati, atau lelaki yang terpaksa menikahinya... dalam suka dan duka, dalam sakit ato sehat, dalam susah maupun senang. Yah, sedikit banyak menguraikan sebuah janji pernikahan yang sering kita dengar lewat tivi - media kecintaan kita semua, ato film2 romansa yang berdendang tentang drama kehidupan.

Tapi apakah pernah mendengar sebuah janji yang tidak biasa? Janji pernikahan yang dibuat dari hati, tanpa bumbu-bumbu kebohongan? Sebuah kejujuran untuk bisa memohon kepada pasangan kita, untuk bisa menerima diri yang terlanjur tumbuh menjadi sosok manusia yang "berbeda"? Sebuah kerendahan hati untuk bukan menawarkan kehidupan bahagia? Sebuah kegigihan untuk menunjukkan padanya siapa yang akan ada di sampingnya dalam menghabiskan sisa hidupnya nanti? Janji ini mungkin sedikit berbeda... Janji yang tidak biasa... Janji yang tidak mengobral kepalsuan... Janji yang murni, tulus, janji yang mengisyaratkan semuanya - kesetiaan, kemauan berkorban, kepatuhan, kerelaan - menjadi satu kata.

So... look at my wedding vow...

"now...
I can't promise you future...
I can't promise you happiness...
I can't promise you everything...

then...
Me... An absurd four dimensions person you ever met in this world.
Me... You know me well than I know myself.
Me... You knew me from the 1st time we met,
in such an accidentally moment.

and...
For all memories we've been through...
For all the joys and tears we have...
For all of my heart...

I just want to promise you one thing
I promise you, me..."

Huahahahaha... Apakah berlebihan? Daku rasa tidak, justru sangat simple. Simple, sampe2 daku hapal setiap kata dalam janji itu. Daku tidak mengkritik sedikit pun yang ada di dalamnya. Karena itu sangat2 sederhana. Janji yang megah, namun bersahaja. Fiuh... Setelah berkali2 menuliskan sebuah janji, daku rasa ini adalah janji yang terbaik. "Saya menjanjikan dirimu, aku..." Aku adalah simbol ketidakbiasaan manusia, dan hasil akhir sebuah kata "setia". aku hanya bisa menjanjikan diriku, untuk dikau...

Bagi yang merasa janji ini sangat luar biasa, sama seperti kemenangan Obama tadi malam... Maka mari kita simak lagi janji2 busuk apa yang sudah pernah kita ucapkan bagi pasangan kita yang pada akhirnya terpuruk dalam sudut hati yang paling gelap dan akhirnya kita lupakan (kapan dan seperti apa janji itu terwujud)...

No comments: