Thursday, January 1, 2009

precious moment...

wah... ternyata moment-moment berharga saya dengan dia tidak lagi menjadi obat rasa rindu selama beberapa hari ini. Saya tetap menangis mengiringi kepergiannya ke belahan bumi yang sungguh berbeda. Sekarang saya meratapi hidup saya yang jadi semakin sepi tanpa kehadiran dia di dekat saya. Bahkan untuk menghubunginya, saya tidak bisa. Sudah tiga hari saya menunggu... Penuh kekalutan dan kekecewaan, ditambah sedikit penyesalan.

Kamu di mana sekarang? Sedang apakah? Gimana tidurmu? Penyakitmu kambuh lagi? Apa obatnya masih diminum? Gatal2nya sudah berkurang belum? Makan apa kamu hari ini? Siapa yang mijit kalo kamu pegel? Mimpi apa semalem? Kalo bosen, kamu ngapain?

Banyak banget yg pengen aku tanya ke kamu. Tadi siang aku lagi baca cerita2 lucu bareng dua ciciku. Ceritanya sungguh2 lucu karena aku tertawa sekerasnya... Tak disangka, aku malah menangis... Menangis yang benar-benar pilu. Aku tidak bisa lagi tertawa... Aku cuma ingin mendengar suara kamu untuk menenangkan hatiku. Fiuuuuh...

Yang pasti, doa selalu mengiringimu di manapun. Walopun sampe detik ini aku belum tau keadaanmu, aku berharap kamu di sana baik2 saja. Karena aku adalah wanita yang kamu anggap paling perkasa... Aku pasti berjuang menyimpan kamu dalam delapan bulan ini. Kita selalu berharap akhir yang bahagia... Dan aku yakin kita pasti bisa. Amin...

Sekarang aku merasakan, betapa moment yang sudah kita bangun itu ternyata terlalu berharga. Bahkan untuk dikenang, aku harus membayar mahal setiap detiknya. Tentu saja aku membayar dengan kepedihan hati dan deraian air mata. Semua itu, menjadi tombak yang tajam untuk jiwaku. Aku memang butuh dirimu utuk memutar kembali moment itu... Karena tanpa kamu, kesendirian itu makin luas membentang, menyiratkan betapa jauhnya keberadaan diri kita masing-masing.

Selalu, aku mencintaimu sepenuh hatiku...

No comments: