Monday, August 17, 2009

Lomba 17an Terbaru...............

Entah sejak kapan, setiap tanggal 17 Agustus, dalam memperingati hari kemerdekaan negara kita Indonesia, kita selalu ikut memeriahkannya dengan mengadakan berbagai perlombaan. Mulai dari upacara bendera pagi-pagi sekali, dilanjut dengan panitia yang bersibuk-sibuk ria mengatur meja pendaftaran lomba. Lombanya juga beraneka macam. Ada yang ringan, seperti kerupuk, sampai yang berat seperti pohon pinang. Ada juga yang sedikit berbahaya, seperti bermain-main paku.

Saya sempat bertanya pada salah satu teman saya tadi sore, sejak kapan tradisi ini dimulai dan mengapa harus ada lomba? Dia tidak tahu pasti jawabannya. tapi dia sempat mengatakan bahwa perlombaan ini dimaksud (mungkin) untuk mengingat kembali perjuangan bangsa dan supaya rasa perjuangan itu tidak hilang dari dalam diri kita. Sekarang perjuangan itu bisa digunakan dalam berbagai ajang perlombaan yang digelar dan kita ikuti saat 17an. Gak salah juga sepertinya...

Lalu coba kita hitung, ada berapa jenis lomba yang diadakan? Dari tahun ke tahun, si lomba yang dimaksud gak jauh-jauh dari makan kerupuk, tarik tambang, paku botol, sepakbola sarung, dan panjat pinang. Tampaknya 17an identik sekali dengan lomba-lomba macam ini. saya dan teman saya, rupanya memiliki ide lebih kreatif untuk tahun ini.

Mari kita ganti lomba makan kerupuk dengan lomba makan duren, yang tentunya lebih nikmat daripada sekedar kerupuk. Kalau bisa, durian digantung berikut kulit-kulitnya supaya lebih menantang. Tapi untuk lomba ini, diperlukan dana cukup besar, jadi mungkin para peserta diharuskan untuk memberikan uang pendaftaran.

Berikutnya, tarik tambang kita ganti saja dengan angkot. Lomba macam ini lebih berguna bukan? Karena kita bisa mendapatkan penghasilan, yang tentunya seimbang dengan keringat dan jerih payah yang kita habiskan. Konpensasi bagi peserta, uang hasil menarik angkot boleh dibawa pulang setelah dipotong pajak (kita seorang warga negara yang taat pajak kan?).

Paku botol mungkin sudah ketinggalan zaman. Memasukkan paku ke dalam botol tantangannya terlalu ringan. Jika kita ingin menjadi anak2 bangsa yang lebih kreatif, bisa dicoba perlombaan mengeluarkan paku dari dalam botol. Tentunya si botol tidak boleh dipegang dengan tangan, tapi masing-masing peserta diberi sebuah alat bantu berupa sepasang sumpit. Gimana gak menantang tuh?

Kalau main sepakbola dengan sarung sudah biasa. Bagaimana dengan lomba sepakbola dengan tidak menggunakan sarung? Tidak dengan rok, tidak juga dengan celana. Tapi peserta-peserta diperbolehkan menutup aurat dengan menggunakan kertas koran. Perlombaan ini pasti lebih banyak penontonnya. Mungkin tetangga-tetangga dari kampung sebelah akan datang dan berpartisipasi (karena malu mendaftar di kampung sendiri).

Yang terakhir dan terbaik adalah puncak acara 17an, ditutup dengan lomba panjat-memanjat. Bukan pinang yang dilumuri dengan oli, karena yang satu itu sudah biasa. Kita ganti saja pinangnya dengan le****. Maklum, mencari pohon pinang sekarang lebih sulit daripada le**** yang bertebaran di muka bumi. Lomba panjat pinang, biasanya diikuti oleh para pria, untuk lomba panjat le****, khusus wanita saja. Emansipasi dong, kan sudah maju bangsa ini. Le**** disediakan oleh panitia dari hasil karantina dan sudah dieliminasi oleh penonton (emangnya reality show???). Pemenangnya dinilai dari teknik-teknik yang dipakai oleh peserta saat memanjat, dan hasil akhir. Hadiahnya tentu saja luar biasa, tidak bisa dinilai dengan materi. Le**** yang berhasil dipanjat, boleh anda bawa pulang.

Menarik bukan? Mudah-mudahan ide2 di atas, hasil obrolan kurang penting saya dan teman-teman bisa diwujudkan. Kalau bisa kita bawa sampai ajang internasional, apalagi kalau bisa dilombakan dalam olimpiade, itu lebih bagus lagi.

Selamat hari kemerdekaan. Dirgahayu Indonesia. Semoga pemuda-pemudanya makin kreatif (read: gila) sehingga menciptaktan kreasi2 perlombaan baru...

No comments: